Oke, aku berasal dari Madiun dan sekarang tengah menuntut ilmu di kota pahlawan alias Surabaya. Buat yang belom tau Madiun, Madiun itu salah satu kota di provinsi Jawa Timur. Yang terkenal sama pecel’nya itu lo jeng, masa gak tau sih..
Sementara Surabaya, tentu hanya orang dudul yang gak tau Surabaya itu dimana, kota dengan sejuta pesonanya, karena panasnya yang masyaAllah luar biasa, karena keberuntungannya jadi ibukota provinsi Jawa Timur, atau mungkin beberapa orang mengenal Surabaya sebagai kota prostitusi (karena Dolly tentunya).
Hmm..ngomong-ngomong soal Dolly, jadi pengen kesana lagi.. (lho?)
Lanjut yaa…..
Aku menginjakkan kaki di Surabaya sejak tahun 2008. untuk mencari sesuap nasi demi susu anak di rumah. Ya Gak lah.. Ke Surabaya ya menuntut ilmu tadi jeh, kan udah aku jelasin di awal alinea..
Sudah 2 tahun di Surabaya masih aja merasa termajinalkan. (terminoritaskan atau merasa ada yang aneh kadang-kadang..).
Knapa? Yah...ada semacam beberapa perbedaan kultur antara
Surabaya sama Madiun.
beberapa hal tersebut disebutkan dibawah ini:
Hmm..ngomong-ngomong soal Dolly, jadi pengen kesana lagi.. (lho?)
Lanjut yaa…..
Aku menginjakkan kaki di Surabaya sejak tahun 2008. untuk mencari sesuap nasi demi susu anak di rumah. Ya Gak lah.. Ke Surabaya ya menuntut ilmu tadi jeh, kan udah aku jelasin di awal alinea..
Sudah 2 tahun di Surabaya masih aja merasa termajinalkan. (terminoritaskan atau merasa ada yang aneh kadang-kadang..).
Knapa? Yah...ada semacam beberapa perbedaan kultur antara
Surabaya sama Madiun.
beberapa hal tersebut disebutkan dibawah ini:
1. Surabaya bahasanya kasar jreng! (atau Madiun yang bahasanya terlalu halus atau Madiun yang terlalu medhok). Kota ini sampai terkenal gara-gara kemampuan warganya yang diatas rata-rata untuk ”misuh”. Beberapa kata yang termasuk kategori misuh adalah : CUK, RAIMU, GATEL, dan beberapa kata lainnya. Astaghfirullah.. hati aku teriris-iris mendengar kata-kata itu.. (hihi) :s
2. Kebiasaan muda-mudi Surabaya ”nyangkruk”. Hmm.. perasaan bapakku yang
Dirumah Madiun itu betah banget ngendon di rumah. Juarang banget cangkruk
sana, cangkruk sini, hinggap sana, hinggap sini. Lha cowok-cowok di Surabaya skrg? Hampir tiap hari kerjaannya cangkrrrrrruuuuukkkk tok. Tak pikir-pikir, apa gitu lo tujuannya cangkruk? Ngabisin duit iya. Buat rokok, ngopi, ngeteh, makan, ngemil, dan lain-lainnya. Trus gak bayangin, klo jangan-jangan besok ”suamiku orang Surabaya”, gitu apa ya tiap malem aku ditinggali terus buat cangkruk? Hm... mimpi buruk!
Well, mungkin telat aku baru nulis tentang perbedaan kultur ini sekarang. Mungkin karena lama-lama merasa risih juga sama perbedaan-perbedaan ini.
Tapi, bukankah hidup itu indah karena perbedaan pula kawan? Hhe..intinya, gak usah dipermasalahin kali ye tu perbedaan......
Nb : buat ”suamiku” kelak..klo emang kamu orang Surabaya, dan punya kebiasaan seperti mayoritas orang Surabaya tadi, siap-siap gak tak ijinin sering-sering cangkruk abis kita nikah...hihihi ^^
2 komentar:
aku kalo denger orang surabaya misuh itu malah ketawa, masalahnya aku ngeliat dari logat mereka looooooooosss banget kalo ngomong. tapi ngelus dada juga si kalo dengernya...hahahahahahaaa...
tapi unikkk....
coba orang surabaya vs orang jogja...*bayangin
yang satu ngomongnya aluss bin kalem..yang satu kasar bin ketus. hahaha
perbedaan itu unik ya! :)
Posting Komentar